Kamis, 11 Agustus 2016

Bolang Bersahabat : Sebuah terobosan kesehatan karya anak bangsa



Sampah plastik bukan menjadi hal yang jarang kita temui setiap harinya bukan? Padahal plastik sendiri merupakan bahan yang sangat sulit untuk didaur ulang terlebih menjadi masalah pencemaran di lingkungan kita. Namun, berbeda halnya seperti yang telah dilakukan oleh kelima mahasiswa asal Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, yakni Thomas Febrian L L B, Solichul Huda, Diah Sapitri, Anggit Vikasari, dan Umi Ardiningsih, mereka mampu menemukan inovasi dengan memanfaatkan limbah plastik menjadi karya aplikatif berbentuk boneka daur ulang yang memiliki pesan suara kesehatan secara otomatis. Uniknya, karya mereka ini bernama Bolang (boneka daur ulang). Karya mereka ini merupakan salah satu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-KC) DIKTI tahun 2015. 
Team Bolang Bersahabat
Menurut Thomas konsep awal pembuatan Bolang adalah keinginan untuk mengolah sampah plastik menjadi sebuah media aplikatif bagi anak-anak, hingga akhirnya muncul ide untuk menciptakan boneka berbahan plastik yang dapat menghasilkan suara berupa pesan kesehatan. Adapun pesan-pesan kesehatan yang dihasilkan dari Bolang berasal dari rangkaian mikrokontroler. “Kami menggabungkan rangkaian mikrokontroler dimana suara kesehatan yang sudah direkam terprogram di dalamnya, dan selanjutnya kami sisipkan ke tubuh boneka (read: Bolang),” terang Vika.
            Proses pembuatan Bolang sendiri, menurut Diah, membutuhkan waktu selama kurang lebih 3 bulan karena mereka menciptakan alat dan boneka sendiri sehingga perlu penyesuaian yang cukup lama. Terlepas dari prosesnya, mereka mengganggap pembuatan Bolang sebagai tantangan untuk menciptakan produk berkualitas. “Selain menciptakan produk, kami juga berencana mesosialisasikan Bolang ke anak-anak usia dini seperti anak TK atau Toddler yang berada di sekitar wilayah Tembalang, Semarang, “ tambah Umi. 
Rangkaian Mikrokontroler
            Produk Bolang yang diciptakan oleh Thomas dkk juga telah diajukan ke Kementerian Hukum dan HAM kanwil Semarang guna memperoleh hak paten serta ke Dinas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terletak di Ungaran, Semarang. Besar harapan mereka agar karya yang telah mereka ciptakan dapat diaplikasikan secara luas dan positif oleh masyarakat.  
Boneka Daur Ulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar